Biadab!! Tangan Diikat ke Belakang, Ustadz Ali Hamka Dikeroyok Densus 88 Sambil Disaksikan Anaknya yg Tetap Mungil

Advertisement

Biadab!! Tangan Diikat ke Belakang, Ustadz Ali Hamka Dikeroyok Densus 88 Sambil Disaksikan Anaknya yg Tetap Mungil 

INDRAMAYU (Manjanik.com) – Kebrutalan & kebiadaban Densus 88 Antiteror Mabes Polri dalam menangkap & menculik orang yg dituduh teroris kembali terbongkar.(Baca : Beginilah Sosok Ustadz Ali Hamka yg Diringkus Densus 88 Dimata Masyarakat dan Tetangga) 

Ketika menculik satu orang ustadz di Indramayu, ja-bar (Jawa Barat) bernama ustadz Ali Hamka, Densus 88 kembali memakai trick kekerasan, sadis, takmanusiawi & melanggar HAM.(Baca : Masyarakat : Ustadz Ali Hamka Sosok yg Tegas Soal Aqidah, Ramah dalam Bermuamalah) 

Ustadz Ali Hamka yaitu masyarakat Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kab Indramayu. Kala itu, ustadz Ali Hamka dikeroyok Densus 88 terhadap Jum’at (15/1/2016) pagi bersama diikat tangannya kebelakang sambil disaksikan anak ustadz Ali yg masihlah mungil berusia 4 th & anaknya yg perempuan. 

“(Jum’at) Pagi itu, lebih kurang jam 10 kami baru ke luar dari gang hunian mengendarai motor. Cocok di depan jalan raya, & tak berselang sekian banyaklama, ada 2 mobil berwarna hitam & silver yg melaju bersama serta-merta & kencang seolah hendak menabrak kami & nampak amat ugal-ugalan,” kata Aliyah, anak wanita ustadz Ali terhadap Manjanik.com terhadap Ahad (17/1/2016) pagi. 

“Bahkan ada motor ninja merah yg lewatpun nyaris ditabraknya pun. Seterusnya beberapa orang dari dalam mobil itu turun dgn wajah sangarnya. Merekacuma berpakaian kaos, & yg memegang senjata yakni orang berjenggot, aku duga ia itu intel yg memantau abi, geraknya pula amat sangat serta-merta,”terang Aliyah. 

“Posisi adik, anak bungsu sedang berada di depan. Sedangkan aku dibelakang. & mereka menyuruh aku buat masuk kerumah, sementara adik aku tetaptermangu di depan di tengah kerumunan wajah-wajah setan yg mengeroyok abi & mengikat tangan abi ke belakang, maka tak mampu turun,” ungkapnya. 

Aliyah memaparkan, adik laki-lakinya pernah hendak menguber mobil Densus 88 yg mengambil abinya, tetapi Densus 88 segera kabur dgn teramat segera. 

“Seketika itu seluruhnya orang datang melihat, & terperanjat dgn tingkah mereka yg tiba-tiba meringkus ke-2 tangan pak Ali, sembari memamerkan senjatanya & menyampaikan : “Jangan lari anda, diam!”. & Dgn suara tegasnya pak Ali menjawab, apa – apaan ini? Iya aku ingin ikut, gak usah begini caranya. Biasa saja,” kata Aliyah menirukan kata kata abinya. 

“Lalu abi diboyong paksa ke dalam mobil yg malang melintang di depan kami, & kami ditinggalkan di motornya setelah itu disuruhnya masuk ke dalamhunian,” menurutnya.