Advertisement
Kakak kandung Paus Benedictus terlibat Skandal Seks Gereja
ROMA – Kakak pria Paus Benedictus XIV terseret skandal pelecehan seksual yg berlangsung antara thn 1953 & 1992 di Gereja Kathedral Santo Peter, Bavaria, Jerman yg dia pimpin. Sedikitnya 231 anak cowok yg tergabung dalam grup paduan nada Regensburg Domspatzen & 700 jemaat putra yang lain ygmenghadiri sekolah Pekan jadi korbannya. 

Georg Ratzinger (92) membantah adanya hukuman keras yg berujung kepada kekerasan seksual di gereja tempatnya membaktikan diri sejak 1951. Gruppaduan nada area beberapa ratus korban itu bergabung baru dipimpin oleh kakak tertua Paus ke-265 di Gereja Katolik Roma itu terhadap 1964-1994. 

Kasus ini telah mengguncang gereja tertua di Vatikan sejak 2010. Th mula-mula Paus Benedictus dipilih jadi pemimpin umat Katolik sedunia menukar posisi Paus Yohanes Paulus II yg wafat dunia dikarenakan sakit keras. 

Ratzinger menegaskan, insiden pelecehan seksual itu tak sempat dia dengar atau dilaporkan anak-anaknya kala dirinya tetap melatih mereka. Sedangkan menurut investigasi salah satu orang pengacara Jerman yg membela para korban, juga sebagai pemimpin paduan nada yg ternama di Jerman itu, Ratzingersemestinya mengetahui hal tersebut

“Saya mempunyai 231 laporan kekerasan fisik di sini. Dari 70 anak yg aku wawancara, 50 anak dengan cara terbuka menyebut 10 nama tersangka dari kalangan pendeta. Mereka menerima kekerasan berupa pelecehan seksual, pukulan & dilarang makan selagi pertengahan 1970-an,” ungkap pengacara korban Ulrich Weber, seperti dikutip dari The Journal, Pekan (10/1/2016). 

Beredar info, pendeta di gereja-gereja Katolik di Regensburg, Batavia memang lah gemar mengganjar hukuman sadis pada anak-anak didiknya. Mereka dipaksa terhubung pakaian & membungkuk buat setelah itu dipukuli bahkan sekian banyak di antaranya ada yg disodomi. 

Kadang-kadang, pendeta di sana pun memaksa para putra altar meminum anggur. Dulu para pendetanya memamerkan trick bermasturbasi & seringmeminta anak-anak itu gantian bermasturbasi pun mempraktikan oral seks di hadapan mereka & kepala sekolahnya. 

Thn 2010, dikala kasus kekerasan di gerejanya terungkap ke publik. Ratzinger sempat meminta maaf atas tamparan yg beliau hantamkan ke pipi anak didiknya. Tetapi berkilah tidak tahu menahu berkaitan pelecehan seksual yg menimpa murid-muridnya. 

“Saya sendiri merasa tidak baik kalau ada kekerasan berjalan di sekolah (gereja). Aku gemar saat kepada thn 1980, hukuman fisik dilarang oleh anggota parlemen. Walaupun mesti aku akui bahwa memberikan hukuman fisik sebenarnya ialah reaksi yg normal buat mendisiplinkan mereka,” papar Ratzingerdisaat itu, dilansir dari The Daily Beast. 

Ulrich Weber baru ditugaskan gereja buat menyelidiki kasus ini, dua thn sesudah Paus Benedictus mundur dari jabatannya terhadap th 2013. Dalam risetnya,dirinya sukses menyatukan 231 keluhan. Tetapi beliau meyakini jumlah sebenarnya mencapai satu per tiga dari 2.100 murid di gereja Katolik Jerman tersebut. 

“Sayangnya, upaya ini terkendala undang-undang pembatasan penanganan kasus yg sudah lama habis. Ditambah, bersama kebenaran bahwa sebahagianagung imam cabul kepada musim empat dekade itu sudah wafat, keadilan tak bakal sempat sanggup ditegakkan (atas tersangka),” jelas Weber. 

Sekarang Ini, kasus itu diusut lagi dengan cara lebih transparan oleh Paus Fransiskus. Bishop Gereja Katedral Santa Peter di Regensburg, Jerman Rudolf Voderholzer resmi meminta maaf atas insiden yg sempat berjalan di gerejanya lewat konferensi pers terhadap Jumat 8 Januari 2016. 

“Ini menyakitkan bagi aku bahwa kasus yg berlangsung terhadap tahun-tahun belakangan itu ialah kasus kemanusiaan yg menimpa anak-anak. Jiwa mereka tersiksa benar. Aku tak mengulang ketikamenjadi aku cuma sanggup memohon pengampunan dari para korban,” tegasnya. *okezone 

0 comments Foto Aceh 0 Facebook

 
Copyright © 2016.Foto Aceh Berita Aceh. Powered by HTML5
Top